Label

car (5) cool (10) cute (3) fast (3) lol (4) new (4) Portfolio (2)

Minggu, 30 Agustus 2015

review battle of surabaya

hari ini saya mau mengasih tau tenteang film baru yang bernama battle of surabaya
sutradara: Aryanto Yuniawan
Skenario: Aryanto Yuniawan & M. Suyanto
Durasi: 95 menit
Sinopsis:
Setelah pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Sekutu, Jepang mengakhiri perang melawan Sekutu. Penyerahan Jepang atas Sekutu tersebut ditandatangani di atas Kapal USS Missouri. Indonesia Merdeka! Lepas dari penjajahan Jepang. Tetapi langit Surabaya kembali memerah.
Peristiwa Insiden Bendera di Hotel Yamato dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi Belanda menuntut hak atas Hindia Belanda. Disisi lain juga terjadi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam, sebuah organisasi paramiliter bentukan Jepang. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia untuk memilih bangkit melawan penjajahan.
Di sebuah tempat di Surabaya, ada seorang remaja penyemir sepatu bernama Musa. Ia tinggal bersama ibunya dan kemudian menjadi kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan milisi pejuang Indonesia.
Selain surat rahasia Musa juga mengantar surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya. Bersama sahabatnya Yumna (Maudy Ayunda) dan Danu (Reza Rahadian), Musa mengalami petualangan hebat sekaligus menyedihkan karena banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Bagaimana petualangan Musa menyelesaikan misi-misinya diantara ancaman para musuh dan perang yang terjadi waktu itu?
Review:
Bertahun-tahun film animasi yang beredar di Indonesia didominasi buatan Amerika. Tapi, sekarang penikmat film Tanah Air bisa menonton Battle of Surabaya (BOS), film animasi layar lebar produksi anak negeri.
Battle of Surabaya diproduksi oleh MSV Pictures, anak perusahaan kampus STMIK Amikom Yogyakarta. Trrailer Battle of Surabaya telah meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan bergengsi Hollywood Golden Trailer Awards pada 2014 dan International Movie Trailer Festival pada 2013. Bahkan, saat belum rampung diproduksi, film ini telah ditawar oleh produsen film animasi besar dunia, Walt Disney.
Battle of Surabaya menggabungkan citarasa film Hollywood dengan karakter animasi ala Jepang. Faktor ini menjadi salah satu alasan Walt Disney melirik film yang disutradarai Aryanto Yuniawan itu. Produksi BOS berlangsung di kampus Amikom. Seluruh proses produksinya melibatkan sekitar 180 animator yang merupakan mahasiswa, dosen, alumnus, serta sejumlah animator profesional. Kebanyakan merupakan animator berusia muda. Hasilnya cukup membanggakan terbukti dengan sejumlah prestasi yang sudah diraih. 
Film yang dirilis mulai 20 Agustus ini kabarnya telah membuat Walt Disney regional Asia Pasifik jatuh hati dan berniat menggandengnya untuk kerjasama. Dari 3 pilihan yang sebelumnya ditawarkan oleh Disney, pihak film Battle of Surabaya akhirnya memilih opsi yang ketiga yaitu bantuan distribusi untuk film produksi MSV Picture tersebut.
"Kami ambil opsi yang ke-3, karena Disney sebenarnya bukan tertarik pada filmnya secara khusus, tapi pada pengembangan Sumber Daya Manusia untuk animasi di Indonesia," ujar Aryanto Yuniawan, sang sutradara film, saat dijumpai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2015). Demi memproduksi cerita perjuangan tersebut, MSV Pictures harus rela mengeluarkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk 3 tahun masa produksi.
Untuk menambah daya tarik pengisi suara 3 karakter utama pun dipilih menggunakan pendekatan market. Tim produksi melibatkan calon penonton untuk memilih aktor dan aktris yang cocok menyulihkan suara karakter BOS melalui semacam polling. Hasilnya, Maudy Ayunda dan Reza Rahadian muncul di peringkat teratas. Keduanya pun bersedia menjadi pengisi suara yang merupakan pengalaman pertama bagi mereka. 
Selain itu, BOS juga telah membuat program pemasaran mulai dari merchandising hingga meliris game Battle of Surabaya. Ada juga soundtrack yang menampilkan suara Angela Nazar, Afgan, Ungu, Sherina dan termasuk Maudy Ayunda. Kelemahan memang ada. Yang paling terasa adalah alur cerita yang terasa kurang lancar sehingga terkesan agak membosankan. Begitu juga dengan dialog yang terasa kurang sesuai dengan jamannya. Meski begitu BOS tetap membanggakan dan perlu untuk ditonton. "There is no glory in war", demikian pesan utama yang disampaikan film ini.
Endingnya terasa menyentuh dan bisa jadi pelajaran berharga untuk kita semua. Lewat narasi tokoh Musa, begitu terasa kejamnya perang. Kalau saja tak terjadi perang, Musa masih akan dikelilingi orang-orang yang dicintai dan mencintainya. Tapi perang juga memunculkan pahlawan. Bukan hanya Soekarno, Hatta atau Bung Tomo. Orang-orang seperti Musa juga bisa disebut sebagai pahlawan karena pengorbanannya yang begitu besar demi kemerdekaan Indonesia.
nonton trailernya biar lebih tau!



terimakasih untuk membaca dan lihat blog simple aku ini! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar